Kantor Kementerian Agama Depok Siap Menyambut Umat Kristen yang Mengalami Intoleransi
Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, dengan tegas memastikan bahwa umat Kristen yang menghadapi aksi intoleransi di Kapel Maranatha, Cinere, Depok, Jawa Barat, akan dapat menggunakan kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat untuk melaksanakan ibadah mereka.
Dalam upaya menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Kristen yang mengalami kesulitan dalam beribadah, Gus Yaqut menjelaskan bahwa kantor Kemenag siap dipergunakan oleh mereka sampai rencana pemindahan Kapel Maranatha selesai dilaksanakan oleh pihak terkait.
![]() |
Akun Instagram @gbi.cinere |
Kebijakan Mendukung Keharmonisan
Gus Yaqut menyatakan, "Kita sudah sampaikan ke sana teman-teman di Depok, jika membutuhkan tempat untuk ibadah sementara bisa gunakan kantor Kemenag. Kita persilakan pakai kantor Kemenag. Dan suasananya sudah kondusif di sana." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kebebasan beragama dan keharmonisan antarumat beragama di Indonesia.
Selain itu, Menteri Agama juga meminta kepada Kemenag wilayah Depok untuk segera turun tangan mengatasi masalah penggerudukan yang terjadi. Terutama, untuk memberikan bantuan kepada umat Kristen yang sedang mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah mereka.
Koordinasi dengan Aparat Keamanan
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Menteri Agama RI menjelaskan bahwa Kemenag telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI. Hal ini dilakukan dengan harapan agar tidak ada lagi gangguan yang dialami oleh umat Kristen yang ingin beribadah.
Menteri Agama optimis bahwa akan ada jalan keluar dari situasi ini. Sebagai langkah awal, pihaknya telah meminta kepala kantor Kemenag untuk membantu umat Kristen di Depok dalam mengurus perizinan ibadah mereka. Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi gangguan yang menghambat pelaksanaan ibadah bagi umat Kristen.
Latar Belakang Penggerudukan Kapel Maranatha
Sebagian besar dari kita mungkin belum mengetahui latar belakang penggerudukan yang terjadi pada Kapel Maranatha di Gandul, Cinere, Depok, pada tanggal 16 September 2023. Kejadian ini merupakan tindakan yang menjurus ke arah intoleransi, yang melibatkan sekitar 50 pria yang sebagian besar mengenakan sorban.
Mereka datang dengan berteriak-teriak dan menggedor gerbang kapel, meskipun pada saat itu tidak ada jemaat yang sedang beribadah di dalam Kapel Maranatha. Aksi teror ini berlangsung hanya beberapa saat sebelum massa tersebut pergi.
Reaksi dari Jemaat GBI Cinere
Informasi mengenai aksi tersebut kemudian dibagikan melalui akun Instagram @gbi.cinere, dan tentu saja, kejadian ini membuat sejumlah jemaat GBI Cinere merasa khawatir. Salah satu jemaat yang tinggal di Cinere, Depok, yang juga merupakan anggota Kapel Maranatha, mengungkapkan, "Benar, kapel kami didatangi sekelompok orang yang menolak kami beribadah di sana."
Proses Perizinan yang Rumit
Admin akun @gbi.cinere menjelaskan bahwa mereka baru saja pindah ke kapel tersebut dua bulan sebelumnya, dan sejumlah warga setempat meresponnya dengan sikap yang tidak mendukung. Mereka diberi syarat untuk mengumpulkan KTP dari 60 jemaat dan 60 warga sekitar sebagai syarat pendirian gereja pada bangunan baru.
Meskipun awalnya kepolisian menginformasikan bahwa tidak diperlukan lagi perizinan tambahan, pihak gereja tetap berusaha memenuhi persyaratan tersebut. Namun, mereka terus diberi prasyarat yang berbelit-belit dan harus berpindah-pindah lokasi untuk mengurus perizinan mereka.
Penegasan Tentang Karakter Kapel
Admin akun @gbi.cinere juga menegaskan bahwa niat mereka bukanlah untuk mendirikan gereja, melainkan hanya kapel atau rumah doa. Dengan demikian, perlu dipahami bahwa upaya ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan ibadah umat Kristen dan bukan untuk mendirikan gereja baru.
Dalam menghadapi situasi yang menuntut toleransi dan pemahaman antarumat beragama, kebijakan yang diambil oleh Menteri Agama dan pihak terkait untuk menyediakan kantor Kemenag sebagai tempat ibadah sementara adalah langkah positif yang seharusnya mendapatkan dukungan dari semua pihak. Semoga tindakan ini dapat membawa suasana yang lebih harmonis dan damai bagi seluruh umat beragama di Indonesia.
Post a Comment for "Kantor Kementerian Agama Depok Siap Menyambut Umat Kristen yang Mengalami Intoleransi"